SABAR VERSUS MENYERAH

(Sumartono, SMKN 4 Bondowoso)

Dalam kehidupan sehari hari sering kita mendengar nasehat dari seseorang atau sesepuh dan teman tentang sabar. Kata sabar merupakan nasehat yang mudah untuk dilontarkan, namun sangat berat untuk dilaksanakan. Mudah bagi lho, berat untuk gue. Karena sabar nantinya akan diemplementasikan dalam pikiran dan perbuatan. Raga bisa menahan untuk berbuat sesuatu yang negatif, tapi pikiran masih mengurai berbagai kejengkelan, permasalahan dan lain sebagainya.

Sebagai motivasi, orang yang sabar adalah orang yang kuat, kuat menahan, mengendalikan emosi dan marah. Tapi harus dibedakan antara sabar, lemah dan menyerah. Sabar berarti mengerahkan segenap kemampuan untuk mencapai target dan menunggu tanpa ketergesaan hingga sempurna tercapainya target dengan penuh tekat dan kemauan. Sebaliknya lemah dan menyerah yaitu kelemahan tingkat jiwa yang paling rendah.

Untuk mengetahui apakah diri kita adalah orang yang sabar, atau lemah? Coba kita menjawab dalam diri sendiri beberapa pertanyaan berikut;

1. “Bila Anda tidak berhasil pertama kali, coba lagi, coba lagi, dan coba lagi dari awal.” Pendapat kita tentang kata hikmah tersebut,

a. Ungkapan tersebut selalu benar.

b. Ungkapan tersebut benar apabila ada sesuatu target yang baru.

c. Ungkapan tersebut tidak benar kecuali dalam kondisi yang jarang sekali.

2. Bila anda tidak mampu mencapai target-target dalam kehidupan, maka anda:

a. Merasa perlu berjuang dan berusaha mengatasi hambatan.

b. Akan mencari target-target yang lain

c. Merasa putus asa dan mundur dari setiap percobaan dan target.

3. Bila Anda berniat untuk rekreasi yang telah direncanakan, tetapi hujan turun pada pagi hari, apakah Anda akan :

a. Undurkan rekreasi pada hari yang lain pada saat cuaca kondusif

b. Mengganti rekreasi ke tempat yang lain yang tidak terpengaruh oleh hujan seperti mengunjungi museum, dan lainnya.

c. Tetap di rumah dan tidak jadi keluar.

4. Bila Anda mengisi Teka Teki Silang (TTS), tetapi mengalami kesulitan untuk menjawab, maka anda:

a. Terus berusaha mencari jawabannya dengan gigih, siapa tahu menemukannya.

b. Mencari tebakan yang lebih mudah sesuai dengan kadar dan kemampuan pengetahuan saya.

c. Tinggalkan TTS tersebut dan mencari jenis hiburan lainnya.

5. Bila Anda tidak berhasil etika berdiskusi dengan kawa-kawan dan tidak mampu meyakinkan mereka dengan ide-ide Anda, maka Anda:

a. Terus berusaha mendiskusikan tema tersebut, karena boleh jadi Saya mampu meyakinkan mereka.

b. Berdiskusi dengan tema lain yang saya kuasai secara baik, mungkin dapat meyakinkan mereka.

c. Melupakan diskusi tersebut dan berbiacar tentang hal lain, menghindari diskusi dan perdebatan.

Dari jawaban secara jujur pertanyaan diatas, apabila jawaban seluruhnya dominan:

(A), termasuk orang yang keras kepala, segeralah merenungi diri untuk meluruskan secepat mungkin.

(B) termasuk orang flesibel, yang berusaha melihat sesuatu secara mudah.

(C) termasuk orang yang lemah dan mudah menyerah.

Jawaban dominan (A) orang yang keras kepala, jawaban dominan (B) kesabaran dan keseimbangan pribadi nampak, jawaban domina (C) sifat pasrah dan mudah menyerah. Setiap jawaban seseorang tidak sama, kita tetap harus menghargai sikap dan pilihan individu, semoga bermanfaat, Amiin